8 Teknik Jepang yang efektif untuk berhenti “overthinking”

Overthinking atau berpikir berlebihan adalah keadaan di mana seseorang terus-menerus memikirkan hal-hal kecil atau besar secara berlebihan, hingga akhirnya membuatnya merasa stres dan cemas. Kebiasaan overthinking ini dapat mengganggu kesehatan mental seseorang dan mengganggu produktivitas dalam kehidupan sehari-hari.

Di Jepang, terdapat beberapa teknik yang efektif untuk membantu seseorang berhenti overthinking dan fokus pada hal-hal yang lebih positif. Berikut adalah delapan teknik Jepang yang bisa Anda coba:

1. Shinrin-yoku (森林浴)
Shinrin-yoku atau terapi hutan adalah praktik yang melibatkan menghabiskan waktu di alam terbuka, seperti hutan, gunung, atau taman. Terapi ini telah terbukti dapat mengurangi stres, meningkatkan kesehatan mental, dan membantu seseorang untuk berhenti overthinking.

2. Kaizen (改善)
Kaizen adalah filosofi Jepang yang mengajarkan konsep perbaikan terus-menerus. Dengan menerapkan prinsip ini, seseorang dapat belajar untuk menerima kekurangan dan terus mencari cara untuk memperbaikinya, tanpa terlalu terpaku pada kesempurnaan.

3. Ikigai (生き甲斐)
Ikigai adalah konsep Jepang yang menggambarkan alasan seseorang untuk hidup. Dengan menemukan ikigai atau tujuan hidup, seseorang dapat memfokuskan energi dan pikirannya pada hal-hal yang benar-benar penting baginya, sehingga dapat mengurangi overthinking.

4. Zazen (座禅)
Zazen atau meditasi duduk adalah praktik meditasi Jepang yang membantu seseorang untuk mengendalikan pikiran dan emosi. Dengan berlatih zazen secara rutin, seseorang dapat belajar untuk meredakan stres dan kecemasan yang seringkali menjadi pemicu overthinking.

5. Wabi-sabi (侘寂)
Wabi-sabi adalah konsep Jepang yang mengajarkan keindahan dalam kesederhanaan dan kekurangan. Dengan menerima keadaan diri yang sebenarnya dan menghargai keindahan dalam hal-hal yang tidak sempurna, seseorang dapat belajar untuk tidak terlalu memikirkan hal-hal yang tidak perlu.

6. Kintsugi (金継ぎ)
Kintsugi adalah seni memperbaiki keramik pecah dengan menggunakan emas atau perak, sehingga memberikan nilai tambah pada barang yang sudah rusak. Prinsip ini mengajarkan seseorang untuk melihat kehidupan dengan cara yang positif, bahwa kegagalan dan kesalahan adalah bagian dari keindahan hidup.

7. Hansei (反省)
Hansei adalah konsep Jepang yang mengajarkan refleksi diri dan belajar dari kesalahan. Dengan melakukan hansei, seseorang dapat melihat kembali tindakan dan pikirannya, serta mencari cara untuk mengatasi overthinking dan meningkatkan kesehatan mental.

8. Mono no aware (物の哀れ)
Mono no aware adalah konsep Jepang yang menggambarkan perasaan kepedihan dan keindahan dalam hal-hal yang sementara. Dengan memahami bahwa kehidupan adalah sesuatu yang sementara dan berharga, seseorang dapat belajar untuk tidak terlalu terpaku pada pikiran dan emosi negatif yang bisa memicu overthinking.

Dengan menerapkan teknik-teknik Jepang di atas, diharapkan seseorang dapat belajar untuk mengatasi overthinking dan fokus pada hal-hal yang positif dalam kehidupan. Selamat mencoba!