Seorang cendekiawan Muslim baru-baru ini mengingatkan pentingnya skeptisisme dalam isu boikot yang sedang marak terjadi belakangan ini. Dalam era digital seperti sekarang, informasi dapat dengan mudah tersebar dan menjadi viral tanpa adanya verifikasi yang jelas. Hal ini membuat masyarakat rentan terhadap propaganda dan hoax yang dapat memicu tindakan boikot yang tidak berdasar.
Menurut cendekiawan Muslim tersebut, sebagai umat Islam yang taat, kita seharusnya tidak mudah terpengaruh oleh informasi yang belum terbukti kebenarannya. Kita harus memastikan bahwa informasi yang kita terima benar dan tidak hanya berdasarkan prasangka atau opini semata. Skeptisisme yang sehat akan membantu kita dalam melakukan penelitian dan verifikasi sebelum mengambil tindakan yang bisa berdampak buruk bagi semua pihak.
Boikot merupakan tindakan yang serius dan harus dilakukan dengan pertimbangan yang matang. Sebelum memutuskan untuk melakukan boikot terhadap suatu produk atau perusahaan, kita harus memastikan bahwa informasi yang kita terima benar dan tidak hanya berdasarkan isu yang belum terverifikasi. Kita juga harus memahami konsekuensi dari tindakan boikot tersebut dan apakah tindakan tersebut benar-benar efektif dalam menyelesaikan masalah yang ada.
Sebagai umat Muslim yang berakal, kita harus mampu memilah informasi yang masuk ke dalam pikiran kita dan tidak mudah terpengaruh oleh informasi yang belum terverifikasi. Kita harus selalu mengedepankan akal sehat dan kebijaksanaan dalam menyikapi isu-isu yang berkembang di masyarakat. Dengan demikian, kita dapat menghindari tindakan boikot yang tidak berdasar dan dapat merugikan diri sendiri maupun orang lain.