Kanker rektum merupakan salah satu jenis kanker yang paling sering terjadi di Indonesia. Penanganan kanker ini biasanya dilakukan dengan cara mengangkat bagian rektum yang terkena kanker, yang pada akhirnya akan menyebabkan penderita kehilangan anus dan harus menggunakan stoma untuk buang air besar.
Namun, saat ini telah ada inovasi dalam penanganan kanker rektum yang memungkinkan penderita tidak perlu kehilangan anus. Teknik yang disebut sebagai transanal minimally invasive surgery (TAMIS) atau transanal endoscopic microsurgery (TEM) memungkinkan penderita kanker rektum untuk menjalani operasi tanpa harus buang anus.
Dalam prosedur ini, dokter akan melakukan operasi dengan menggunakan alat endoskopik yang dimasukkan melalui rektum. Dengan teknik ini, dokter dapat mengangkat tumor kanker rektum tanpa harus mengangkat seluruh bagian rektum. Hal ini tentu saja memberikan banyak manfaat bagi penderita kanker rektum, yaitu tidak perlu kehilangan anus dan tidak perlu menggunakan stoma.
Meskipun teknik ini masih tergolong baru di Indonesia, namun sudah banyak rumah sakit yang mulai menerapkan teknik ini dalam penanganan kanker rektum. Dengan adanya inovasi ini, diharapkan penderita kanker rektum dapat menjalani operasi dengan lebih nyaman dan mendapatkan hasil yang lebih baik.
Selain itu, inovasi dalam penanganan kanker rektum ini juga membawa harapan baru bagi penderita kanker rektum di Indonesia. Dengan adanya teknik yang memungkinkan penderita tidak perlu kehilangan anus, diharapkan penderita kanker rektum dapat semakin optimis dalam menghadapi penyakit yang mereka derita.
Sebagai masyarakat Indonesia, kita juga diharapkan dapat lebih aware terhadap pentingnya deteksi dini kanker rektum dan segera melakukan pemeriksaan jika mengalami gejala yang mencurigakan. Dengan deteksi dini, penanganan kanker rektum dapat dilakukan lebih efektif dan memberikan hasil yang lebih baik bagi penderita.