Menurut data dari Kementerian Kesehatan Indonesia, kasus demam berdarah di Indonesia terus meningkat setiap tahunnya. Salah satu dampak yang sering terjadi pada penyintas demam berdarah adalah risiko komplikasi jantung yang lebih tinggi.
Demam berdarah disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypti. Gejala demam berdarah antara lain demam tinggi, nyeri otot dan sendi, sakit kepala, mual, muntah, dan ruam kulit. Jika tidak ditangani dengan cepat dan tepat, demam berdarah bisa berakibat fatal.
Penyintas demam berdarah sering mengalami berbagai komplikasi setelah sembuh, salah satunya adalah komplikasi jantung. Risiko komplikasi jantung pada penyintas demam berdarah lebih tinggi karena virus dengue dapat menyebabkan kerusakan pada pembuluh darah dan jantung.
Beberapa komplikasi jantung yang sering terjadi pada penyintas demam berdarah antara lain pericarditis (radang pada selaput jantung), miokarditis (radang pada otot jantung), dan gangguan irama jantung. Komplikasi jantung ini bisa menyebabkan gangguan fungsi jantung dan berpotensi mengancam nyawa penyintas demam berdarah.
Untuk mencegah risiko komplikasi jantung pada penyintas demam berdarah, penting bagi mereka untuk menjalani pemeriksaan kesehatan secara berkala dan mengikuti anjuran dokter. Selain itu, menjaga pola makan sehat, olahraga secara teratur, dan menghindari faktor risiko penyakit jantung seperti merokok dan konsumsi alkohol juga sangat dianjurkan.
Dengan upaya pencegahan yang tepat, diharapkan risiko komplikasi jantung pada penyintas demam berdarah dapat diminimalisir. Penting bagi masyarakat untuk lebih meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga kesehatan dan mencegah penyakit demam berdarah agar dapat terhindar dari risiko komplikasi jantung yang lebih tinggi.