Depresi merupakan gangguan psikiatrik yang sering kali muncul pada anak-anak yang mengidap kanker. Kondisi ini dapat terjadi karena beban emosional dan fisik yang besar yang harus ditanggung oleh anak-anak tersebut selama menjalani perawatan kanker.
Kanker merupakan penyakit yang menakutkan dan berpotensi mengancam nyawa, sehingga tidaklah mengherankan jika anak-anak yang mengidapnya merasa cemas, sedih, marah, dan stres. Hal ini dapat menyebabkan mereka mengalami depresi, yakni kondisi dimana seseorang merasa sedih, kehilangan minat atau kegairahan dalam melakukan aktivitas sehari-hari, serta merasa putus asa.
Depresi pada anak dengan kanker dapat mempengaruhi kualitas hidup mereka secara signifikan. Mereka mungkin kehilangan motivasi untuk melanjutkan perawatan kanker, mengalami kesulitan tidur, mengalami perubahan pola makan, serta sulit berkonsentrasi. Selain itu, depresi juga dapat menyebabkan anak-anak tersebut merasa terisolasi dan kesepian, karena mereka mungkin merasa bahwa tidak ada yang dapat memahami perjuangan mereka.
Untuk itu, penting bagi para orangtua dan tim medis yang merawat anak dengan kanker untuk memperhatikan tanda-tanda depresi dan memberikan dukungan yang adekuat. Mendengarkan keluhan dan perasaan anak, memberikan motivasi dan dukungan emosional, serta mengajak mereka untuk berpartisipasi dalam kegiatan yang menyenangkan dapat membantu mengurangi risiko depresi.
Selain itu, jika diperlukan, konsultasikan dengan psikiater atau psikolog untuk mendapatkan bantuan dan perawatan yang sesuai. Terapi psikologis dan pengobatan dengan obat-obatan tertentu mungkin diperlukan untuk mengatasi depresi pada anak dengan kanker.
Dengan memberikan perhatian dan dukungan yang adekuat, diharapkan anak-anak dengan kanker dapat mengatasi depresi dan tetap kuat dalam menghadapi perjuangan melawan penyakit yang mereka hadapi. Semoga mereka dapat pulih dengan cepat dan kembali meraih kesehatan yang optimal.