Pada hari Minggu, 6 Desember 2020, Indonesia menyaksikan pelantikan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, dan Wakil Gubernur, Ahmad Riza Patria. Acara tersebut dihadiri oleh berbagai tokoh dan pejabat penting, termasuk Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.
Salah satu hal yang menarik perhatian banyak orang adalah balutan busana adat yang dikenakan oleh Prabowo dan Gibran. Keduanya memilih untuk mengenakan busana adat Ujung Serong, sebuah busana adat khas Jawa yang memiliki makna dan filosofi yang dalam.
Busana adat Ujung Serong terdiri dari kain panjang yang dililitkan di pinggang dan dibiarkan menggantung di depan tubuh. Busana ini biasanya dipakai oleh para pria Jawa ketika menghadiri acara resmi atau upacara adat. Makna dari balutan busana adat Ujung Serong ini sangatlah dalam dan memiliki nilai filosofis yang tinggi.
Dalam budaya Jawa, busana adat bukan hanya sekedar pakaian formal, namun juga merupakan simbol dari kedewasaan, kebijaksanaan, dan martabat. Dengan mengenakan busana adat Ujung Serong, Prabowo dan Gibran tidak hanya menunjukkan rasa hormat terhadap tradisi dan budaya Jawa, namun juga menunjukkan kesungguhan dan kesiapan mereka untuk mengemban tugas dan tanggung jawab sebagai pemimpin.
Balutan busana adat Ujung Serong yang dikenakan oleh Prabowo dan Gibran juga menggambarkan kesederhanaan dan keanggunan. Meskipun keduanya merupakan tokoh publik yang memiliki jabatan tinggi, namun mereka tetap memilih untuk mengenakan busana adat yang sederhana namun elegan.
Dengan mengenakan busana adat Ujung Serong, Prabowo dan Gibran juga memberikan pesan bahwa mereka selalu menghargai dan memperhatikan tradisi serta budaya Indonesia. Mereka tidak hanya menjadi pemimpin yang mampu memimpin dengan baik, namun juga menjadi contoh bagi generasi muda untuk tetap mencintai dan mempertahankan warisan budaya Indonesia.
Dengan demikian, balutan busana adat Ujung Serong yang dikenakan oleh Prabowo dan Gibran pada acara pelantikan tersebut bukan hanya sekedar pakaian formal, namun juga memiliki makna dan filosofi yang mendalam. Mereka telah berhasil menyampaikan pesan bahwa keberagaman budaya dan tradisi harus tetap dijaga dan dilestarikan, serta menjadi bagian integral dari identitas bangsa Indonesia.