Memahami fase perjalanan klinis DBD bantu selamatkan nyawa  

Demam berdarah dengue (DBD) adalah penyakit yang serius dan dapat mengancam nyawa jika tidak ditangani dengan cepat dan tepat. Untuk itu, memahami fase perjalanan klinis DBD sangat penting guna membantu menyelamatkan nyawa penderita.

DBD disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti. Penyakit ini dapat menyerang siapa saja, namun anak-anak dan orang dewasa yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah lebih rentan terkena penyakit ini.

Fase perjalanan klinis DBD dapat dibagi menjadi tiga, yaitu fase febris, fase kritis, dan fase pulih atau pemulihan. Pada fase febris, penderita akan mengalami demam tinggi, nyeri otot dan sendi, sakit kepala, dan mungkin juga muntah. Penderita juga dapat mengalami ruam kulit yang disebut dengan ruam iseman.

Pada fase kritis, penderita dapat mengalami penurunan jumlah trombosit dalam darah, yang dapat menyebabkan perdarahan internal yang serius. Gejala yang muncul pada fase kritis antara lain perdarahan pada gusi, hidung, atau kulit, muntah darah, dan tinja berwarna hitam. Pada fase ini, penderita membutuhkan perawatan intensif di rumah sakit untuk mencegah komplikasi lebih lanjut.

Setelah melewati fase kritis, penderita akan memasuki fase pulih atau pemulihan. Pada fase ini, gejala penyakit akan mulai mereda dan kondisi penderita akan membaik. Namun, penderita perlu tetap memperhatikan pola makan dan istirahat yang cukup untuk mempercepat proses pemulihan.

Untuk mencegah DBD, penting bagi masyarakat untuk mengambil langkah-langkah pencegahan, seperti membersihkan genangan air, menggunakan kelambu saat tidur, dan menghindari gigitan nyamuk. Jika Anda atau keluarga mengalami gejala DBD, segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat. Dengan memahami fase perjalanan klinis DBD, kita dapat membantu menyelamatkan nyawa penderita dan mencegah penyebaran penyakit ini.